Rabu, 23 Maret 2011

Instropeksi Fotografer

Saat kita sendiri adalah saat kita bisa mengenal diri kita lebih jauh"


 ide baru setiap satu bulan”. Tegasnya.Bey yang begitu menyenangi tayangan komedi juga sering membawa foto-fotonya ke pendekatan komedi. Tak hanya itu, Bey juga memperkaya wawasannya dengan menonton film, dan membaca novel sastra. “Saya sangat terinspirasi dengan Forest Gump. Mungkin karena saya pernah begitu sering diremehkan orang seperti Forest Gump”. Akunya. Namun pertemuannya dengan fotografi telah membuatnya lebih dipandang dan tidak dianggap sepele oleh orang lain, terutama ketika ia berhasil menciptakan foto-foto yang baik. Dalam pembelajarannya, Bey senang membaca buku-buku yang memperkaya wawasan. “Baca buku nggak harus mengerti-ngerti amat. Yang penting bisa menerka-nerka sedikit. Bagus untuk nambah-nambah ilmu”. Walaupun fotonya tergolong personal dan masih jauh dari gaya komersil, namun Bey tetap bertekad untuk bisa eksis di fotografi komersil. “Karena yang jelas make money ya komersil itu. Saya lagi cari caranya bagaimana”. Ungkapnya. Saat ditanya komentarnya mengenai kondisi perfotografian Indonesia saat ini, Bey melihat banyak pihak yang menyepelekan dan tidak memberikan ruang yang cukup untuk para pemula. “Banyak yang under estimate dan nyalahin yang baru start. Padahal mereka cuma bisa belajar dari yang sudah lebih dulu”. Tegasnya.Namun Bey tidak pernah menyurutkan tekadnya. “Biar saja seleksi alam terjadi. Mereka yang benar-benar melakukan fotografi demi cinta, akan bertahan”. Tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Walgreens Printable Coupons